Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa (4/1/2011) sore, menguat ke 8.979 per dollar AS atau 21 poin lebih baik dibanding posisi penutupan hari sebelumnya. Rupiah menguat menjadi 8.979/8.984 per dollar AS dari sebelumnya 9.000/8.980 per dollar AS. Dollar AS yang tertekan membuat rupiah terus menguat.
Analis keuangan Millenium Danathama Securities Ahmad Riyadi mengatakan, kenaikkan rupiah cenderung mendatar pada hari ini.
"Pergerakan Rupiah yang cenderung membaik, kemungkinan tertahan oleh intervensi Bank Indonesia (BI) yang mengkhawatirkan rupiah akan terus menguat. BI mengharapkan posisi rupiah tidak jauh dari level 9.000 per dollar agar pendapatan BI dari ekspor tidak berkurang," katanya.
Selain itu, lanjut dia, menguatnya rupiah masih terpicu oleh aliran dana asing yang masih masuk ke dalam negeri terutama pasar modal yang juga menyokong indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) ke level 3.750-an poin. "Fundamental ekonomi makro Indonesia yang makin baik merupakan faktor utama mendorong pelaku pasar masih membeli rupiah, meski dollar AS di pasar global bergerak naik terhadap mata uang utama di dunia," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan naiknya indeks BEI mendorong mata uang dalam negeri juga menguat, pelemahan dollar juga dipicu oleh penguatan mata uang lainnya seperti euro, dollar Aistralia dan yen.
"Faktor positif lainnya, yang mendukung rupiah antara lain perkiraan membaiknya ekonomi dalam negeri yang akan tumbuh 6,4 persen dan fundamental ekonomi dalam negeri yang kuat," ujarnya.
Sementara menurut data kurs tengah Bank Indonesia (BI) hari ini Rupiah berada pada posisi 8.976, tidak bergerak dibanding perdagangan sebelumnya pada Senin yang juga berada pada posisi 8.976.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar